Comments Off on Todak Beberkan Kunci Kemenangan Lawan ONIC di Grup M3
Salah satu tim asal Malaysia, Todak, akui tidak menyangka melihat ONIC Esports bermain dengan performa tidak maksimal pada M3 World Championship.
Hari kedua dari babak grup sudah selesai, ONIC PH dan Todak berhasil mengamankan posisi di upper bracket untuk playoffs M3 nanti. Sayangnya ONIC Esports belum mendapatkan kesempatan tersebut.
Juara MPL ID Season 8 ini berada di posisi paling bawah dalam grup B, melihat mereka hanya dapat mengalahkan ONIC PH saja dan kalah dengan dua tim lainnya.
Moon dan Ciku yang hadir dalam media interview setelah berhasil menyelesaikan pertandingan terakhir mereka pun mengaku kaget melihat performa ONIC Esports.
Moon dan Ciku mengatakan bahwa mereka tidak menyangka sama sekali jika ONIC Esports yang dipandang sangat kuat oleh mereka, dapat kalah dengan permainan mereka.
Menurut pandangan para pemain Todak, ONIC memiliki gameplay yang sangat konsisten selama permainan dan memiliki kemampuan yang sangat kuat.
“Sebenarnya kita semua tidak menyangka akan seperti ini, karena yang kita tau ONIC itu adalah tim yang mempunyai gameplay konsisten dan kemampuan yang kuat.
Untuk orang yang meresahkan tadi sih Sanz lah, karena meskipun dalam keadaan susah pun, dia tetap bisa bermain dengan sangat baik, tapi Ciku lebih maksimal,” ujar Moon kepada RevivaLTV saat interview media.
Moon mengatakan bahwa dalam permainan melawan ONIC Esports, Sanz adalah pemain yang sangat menyulitkan mereka untuk dapat memenangkan pertandingan.
Dengan hero Yi Sun Sin, Sanz berhasil memberikan damage yang sangat luar biasa dan dapat menahan seluruh usaha Todak dalam menembus base mereka. Sayangnya, ONIC harus tetap kalah dalam pertandingan tersebut dan berakhir di posisi paling terakhir dalam grup B.
Sang pelatih dari tim Todak juga memberikan sedikit penjelasan mengenai perbedaan yang mereka miliki dalam segi roster sebelum M2 dan juga M3.
Dalam M2, Todak memiliki Iwan sebagai tank mereka, sedangkan dalam M3 kali ini Yums yang memegang role sebagai tank mereka. Hal tersebut membuktikan gabungan antara pemain senior dan pemain muda Todak.
“Di M2, kita memiliki Eone sebagai tank, tapi di M3 kita memiliki Yums, tanker muda dari Malaysia. Jadi dengan kombinasi CIku dan Moon sebagai pemain senior, dan pemain muda seperti Momo, Ajiq, itulah perbedaan dari M2 dan M3,” ujar sang pelatih.
Kombinasi inilah yang paling terlihat sebagai perbedaan antara Todak saat bermain di M2 dan juga di M3 kali ini. Berikan terus dukungan kalian kepada tim Indonesia, agar ONIC Esports bisa selamat dalam lower bracket nanti ya.
Para pemain dari Todak juga memberikan kunci dari kemenangan yang menurut mereka sangat membantu untuk mereka bisa memenangkan pertandingan melawan ONIC Esports.
Moon dan Ciku mengatakan bahwa mereka berhasil mengalahkan draft ONIC yang pada akhirnya membuat mereka kesulitan untuk melakukan pergerakan.
Para pemain dari Todak tersebut juga mengatakan bahwa sangat disayangkan mereka menggunakan Yve sebagai goldlaner mereka, padahal Chou dipandang lebih baik di goldlaner dibandingkan sebagai midlaner.
“Andai mereka menaruh Chou di gold lane, itu akan menyusahkan saya. Tapi karena Yve yang di goldlaner, itu jadi menguntungkan saya. Karena Yve sekali tertangkap stun tak akan bisa bergerak, tapi Chou bisa membalas dan memberikan damage balik yang besar,” ujar Moon.